Modus Penipuan Gandakan Uang Kembali Terungkap

Lagi-lagi kasus penipuan uang dengan modus melipat gandakan uang kembali terjadi Gan. Berbeda dengan kasus Kanjeng Dimas, penipu ini mengaku bisa gandakan uang dengan menggunakan daun. Berikut berita lengkapnya Gan!


Modus Penipuan Gandakan Uang Kembali Terungkap


VIVA.co.id – Satuan Reskrim Polresta Tangerang menangkap ASI (48), pemimpin sebuah kelompok pengajian di wilayah Perum Bukit Cikasungka Blok EF, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang. Tersangka ditangkap petugas setelah melakukan penipuan uang miliaran rupiah kepada para jamaahnya.

Kapolres Kota Tangerang, Kombes Asep Edi Suheri, menuturkan pengungkapan kasus ini berawal dari laporan mengenai kelompok pengajian yang dibentuk ASI dan telah berjalan selama delapan bulan. Kelompok pengajian ini mengharuskan jamaah yang mengikuti pengajian wajib menyerahkan uang titipan sebesar Rp500 ribu sampai Rp7 juta.

Dengan titipan uang tersebut, tersangka menjanjikan kepada jemaah akan memberikan bantuan modal usaha, mobil, motor, dan rumah dengan terlebih dahulu mengajukan proposal usaha kepada tersangka dengan jumlah modal usaha bervariasi, ratusan juta hingga miliaran rupiah.

"Tersangka berjanji akan memberikan atau merealisasikan jumlah modal sesuai dengan jumlah modal yang diajukan," ujar Asep, Selasa, 4 April 2017.

Asep menjelaskan, tersangka memberikan daun kering dalam karung sebagai media yang diserahkan kepada para beberapa jemaah. Daun tersebut akan berubah menjadi sejumlah uang pada saatnya nanti. Namun, hingga saat ini tidak ada satu lembar daun yang berubah menjadi uang.

"Uang yang diterima tersangka dari para jemaah digunakan sebagai keperluan untuk membeli mobil, motor dan keperluan makan, minum, selama melakukan zikir dan pengajian. Tapi jemaah kecewa karena tidak ada satu pun janji yang terealisasi," katanya. (ase) - sumber

Pelaku penipuan modus penggandaan uang ini mengaku melakukan penipuan kepada jamaahnya karena merasa bosan hidup susah.


Modus Penipuan Gandakan Uang Kembali Terungkap

jpnn.com, TANGERANG - Kanjeng Asi, pelaku penipuan modus penggandaan uang, telah dibekuk Satreskrim Polresta Tangerang, Banten.

Para jemaahnya menyetorkan uang sedekah yang ditukarnya dengan daun akasia.

Total kerugian para jamaahnya pengajian Asi ditaksir mencapai Rp 8 miliar lantaran korbannya mencapai 115 orang.

Pria oleh oleh jemaahnya dipanggil Kanjeng Asi itu mengaku melakukan penipuan kepada jamaahnya karena bosan hidup susah.

Sehingga dengan aktivitas pengajian itu, dia memperdaya jemaahnya dengan meminta uang sedekah. Dengan janji bisa digandakan.

Agar menyakinkan jamaahnya itu, dirinya menunjukkan foto uang asing yang dikalim hasil penggandaan di salah satu ruangan di rumahnya.

Lalu uang asing dari Korea itu didoakan dan disalati selama tiga malam suntuk hingga menjadi banyak.

”Beban hidup saya besar, dan sudah bosan hidup susah. Saya bilang uang ini nanti akan dipergunakan untuk membantu anak yatim. Janji saya ke jamaah akan memberikan bantuan modal usaha, mobil dan motor serta rumah kalau uang itu berhasil digandakan,” terangnya, seperti diberitakan Indopos (Jawa Pos Group).

Dia juga mengaku tidak pernah memaksa jemaah pengajian merekrut warga lainnya untuk ikut pengajian di kelompoknya.

”Itu bukan urusan saya. Saya tidak memaksa jemaah pengajian saya cari pengikut,” tuturnya. (cok) sumber

Korban penipuan menerima kardus berisi daun yang dalam janjinya akan dibuka bersama-sama suatu waktu. Ketika dibuka kardus berisi daun ini dijanjikan akan berubah jadi uang. 1 Kardus berisi 1 miliar rupiah.



Modus Penipuan Gandakan Uang Kembali Terungkap

Jakarta - Suhendar (48) tak pernah menyangka menjadi korban penipuan berkedok pengajian yang dipimpin Afandi Sangadji Idris. Suhendar harus kehilangan uang Rp 15 juta.

"Kita diminta untuk zakat, jumlahnya ada yang ditentukan, ada yang tidak. Kalau untuk yang lain, saya tidak tahu. Kalau saya, sudah Rp 15 juta," kata Suhendar setelah diperiksa di Polres Kota Tangerang, Rabu (5/4/2017).

Ia mengaku ikut pengajian itu sejak awal. Suhendar dijanjikan akan diberi bantuan modal dan semua urusannya beres.

Dia juga mengaku sudah menerima 5 kardus berisi daun. Kardus itu dikirim ke rumahnya, di daerah Pasir Nangka, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.

"Belakangan ini, kita dikirimi kardus. Dia bilangnya ini simpan, nanti buka bareng-bareng dalam suatu waktu, insyaallah akan berubah jadi uang. Janjinya 1 kardus 1 miliar, saya terima 5 kardus," pungkasnya.

Polresta Tangerang sebelumnya menangkap Afandi karena menipu jemaahnya. Polisi juga menyita 300 kardus dan 3 karung berisi daun.

Pengajian yang dimulai sejak 2015 itu diketahui sudah mempunyai jemaah sekitar 130 orang. Polisi kini masih mendata jemaah yang jadi korban penipuan Afandi.
(fjp/fjp) sumber

Total kerugian para korban mencapai sekitar 1 milliar Rupiah Gan!

Jakarta - Korban penggandaan uang dengan daun yang dilakukan Afandi Sangadji Idris (43) mencapai ratusan orang. Total kerugian para korban ditaksir lebih dari Rp 1 miliar.

"Kerugian diperkirakan mencapai Rp 1 miliar. Korban yang terdata di kami ada 130-an orang," ujar Kasat Reskrim Polresta Tangerang Kabupaten Kompol Gunarko kepada detikcom, Rabu (5/4/2017).

Tersangka melakukan aksi tipu-tipu itu dengan kedok pengajian. Setiap jemaah yang mengikuti pengajian diwajibkan membayar uang titipan sebesar Rp 500 ribu hingga Rp 7 juta dengan iming-iming menjanjikan modal usaha, mobil, hingga rumah.
"Semakin besar uang titipan, semakin besar yang dia janjikan," ungkapnya.

Jemaah yang datang, selain untuk mengobati penyakit, ingin didoakan agar usahanya lancar. Namun, untuk itu, tersangka mewajibkan jemaah mengajukan proposal modal usaha terlebih dahulu.

"Jumlah proposal modal usaha bervariasi, antara ratusan juta hingga miliaran rupiah," sambungnya.

Selanjutnya, tersangka akan memberikan kardus yang hanya boleh dibuka oleh korban setelah ada perintah dari dia. Kepada korban, tersangka meyakinkan bahwa di dalam kardus itu suatu saat akan berisi uang hingga miliaran rupiah.

"Namun, setelah dibuka, ternyata isinya cuma daun kering," tandasnya.
LihatTutupKomentar